Wanita berhati mulia ini bernama Bernarda Gallardo, berasal dari Chilie. Kisahnya bermula 12 tahun yang lalu ketika dia membaca berita utama koran lokal tanggal 3 April 2003. Kisah bayi yang tak diinginkan kehadirannya oleh orang tuanya, bayi merah baru lahir yang dibuang diantara tumpukan sampah, (meninggal dalam kantong plastik hitam). Sampah-sampah yang kemudian diangkut di area Puerto Montt untuk diproses daur ulang.
Kisah itulah yang menggugah nuraninya untuk berbuat sesuatu. Miris dia melihat kenyataan bahwa ada manusia mungil yang telah dilahirkan kedunia yang dirampas hak hidupnya, juga terampas hak untuk mendapatkan perlakuan manusiawi sebagaimana layaknya seorang manusia yang meninggal dunia. Yang ada justru terbuang dan dibuang diantara onggokan sampah.
Bayi-bayi yang terbuang itu umumnya terlahir dari korban pemerkosaan, ataupun hubungan inses (sedarah) dimana umumnya pemerkosa adalah orang-orang terdekat yang menopang kehidupannya, seperti ayah kandung, ayah tiri ataupun paman, sehingga ibu remaja ini terlalu takut untuk mengungkapkannya.
Kisah suram itupun pernah dia alami. Ditahun 1976 ketika dia berumur 16 tahun, Bernarda Gallardo remaja diperkosa oleh tetangganya hingga hamil. Hal ini sempat membuat hidupnya terpuruk. "Tapi saya beruntung memiliki keluarga dan teman-taman yang support sehingga saya mampu bangkit dan menjadi kuat untuk membesarkan anak saya sendiri. Jika saya menutup masalah saya sendiri mungkin saya tidak bisa move on dan nasib bayi saya akan berakhir di tempat sampah seperti mereka" ujar Bernarda Garaldo.
Rasa terpanggil untuk mengadopsi mayat bayi yang ditemukan di Puerto Montt, (yang kemudian dia beri nama bayi Aurora) itulah yang menjadi awal proses panjang dan birokratif, yang kemudian keterusan memenuhi keinginan aneh dia suka adopsi mayat bayi berikutnya yang dia beri nama Manuel, Victor, Christobal dll.
"Jika anda mendapatkan bayi hidup, anda layak memberinya pakaian, memberinya makan, kemudian menempatkannya dalam rumah tempat bernaung" jelasnya, "tapi jika bayi dalam keadaan meninggal, maka anda harus memberinya peti mati dan penguburan yang layak".
Penting bagi Bernarda Garaldo untuk mengajak komunitas lokal berfikir tentang apa yang sebenarnya terjadi, bahwa "Kenapa bayi-bayi dibiarkan dalam kondisi meninggal sementara banyak keluarga yang siap dan menunggu untuk adopsi bayi dalam kondisi hidup. Jadi daripada membunuh bayi, lebih baik memberikannya untuk diadopsi"
Kisah aneh, dia suka adopsi mayat bayi ini menginspirasi Rodrigo Sepulveda untuk mengangkatnya menjadi sebuah film layar lebar.
Sumber: BBC News
0 comments:
Post a Comment